Selasa, 11 Desember 2012

mulutmu harimau mu :)

 Pepatah di atas cukup populer di kalangan masyarakat. Singkat, padat namun menusuk tepat. Mulutmu memang harimaumu. Ketika kita bicara maka itulah imaji yang tergambarkan sebagai diri kita. Makanya kita perlu berhati-hati dalam bicara, salah-salah malah bisa bikin masalah.
Jika dikaitkan dengan kompasiana, mulut kita adalah tulisan. Semua tulisan kita menggambarkan siapa diri kita. Walaupun ini tergantung dari persepsi orang, penggambaran diri tergambarkan dari aspek-aspek dalam tulisan kita.
Diksi
Diksi adalah salah satu aspek penting dalam tulisan. Misalnya kata kerja melihat memiliki beberapa saudara seperti mengintip, menatap, melirik, menerawang, melotot. Diksi penting untuk menekankan sesuatu dalam tulisan kita. Pemilihan diksi ini juga mencerminkan karakter diri kita.
Isi dan tema
Setiap orang memiliki kegemarannya masing-masing, ada yang suka membahas politik, ekonomi, bola, media, muda ataupun tekno. Tentu kita tidak akan menulis suatu tema tanpa memiliki ketertarikan terhadapnya. Misalnya, kompasianer ada yang hanya menulis fiksi dan ada yang menulis di banyak kanal.
Kedalaman analisis
Selain isi, kedalaman analisis juga menggambarkan siapa diri kita. Tahu sedikit lalu bicara banyak? Atau tahu banyak lalu menuliskan semua analisisnya dengan gamblang.
Emosi
Emosi bisa tergambarkan dari diksi, penekanan kalimat, apakah lebih banyak porsi analisisnya ataukah curahan perasaannya. Karena menulis adalah mencurahkan pemikiran dan perasaan. Apakah ada tendensi untuk menyerang pihak tertentu.
Manner
Gampangnya, manner itu berarti cara. Cara bagaimana kita saling berinteraksi sesama kompasianer. Cara berkomentar dan cara menanggapi adalah yang paling mudah dilihat. Apakah kita terlalu ngotot dengan argumen kita, ataukah sedikit luwes dan menghargai perbedaan pendapat.
Terlepas dari tujuan kita bergabung di kompasiana. Sejatinya tulisan yang baik adalah tulisan yang bermanfaat buat orang banyak. Namun, ini tidak selalu sesuai dengan kenyataan di kompasiana. Ada yang menggunakan kompasiana untuk “propaganda” tertentu, atau menyerang kompasianer lain karena tidak sependapat. Ini adalah kenyataan yang harus dipahami dan dijalani.



sumber: http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2012/06/23/mulutmu-harimaumu-466693.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar