Rabu, 23 Januari 2013

badai matahari

Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) membenarkan akhir tahun ini terjadi badai matahari. Ini merupakan fenomena rutin siklus 11 tahunan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebab dampaknya tidak terasa sampai ke bumi. Setidaknya demikian yang tercatat selama ini.

"Matahari itu kan ada masa tenang dan aktif. Matahari itu kan bergejolak seperti bubur, di situ terjadi reaksi-reaksi fisika yang gede banget," ujar Kepala Lapan, Bambang S Tejasukmana di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2012).

"Masa aktif berulang setiap 11 tahun. Orang ribut sekarang karena itu diperkirakan terjadi pada tahun 2012. Tapi sampai Desember ini masih tenang-tenang saja," lanjutnya.

Bambang menjelaskan bahwa ketika terjadi badai matahari, terdapat letupan lidah api yang mengeluarkan materi berupa gelombang magnetik. Meski begitu, letupan-letupan dari badai matahari tidak selalu menuju ke arah bumi.

"Matahari kan bulat, dan bumi berada di satu posisi. Badainya belum tentu mengarah ke bumi, bisa saja ke mana-mana, itu bisa kita monitor," katanya.

Bambang mengatakan bahwa Lapan bisa memantau fenomena ini dari Stasiun Pengamatan yang ada di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

"Kalau ada letupan, dia akan memancarkan sinyal radio dan kita bisa terima di Tanjungsari, itu 8 menit. Setelah itu, materinya merambat dengan kecepatan materi. Materi itu akan menimbulkan berbagai fenomena uyang akan mengganggu satelit, mengganggu bumi juga," jelas Bambang.

Meski begitu, Bambang mengimbau masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan fenomena ini.

"Badai matahari sudah terjadi bermiliaran tahun. Kalau itu menuju bumi, si satelit bisa mendeteksi. Tapi badai matahari itu biasa saja," jelasnya.



sumber : http://news.detik.com/read/2012/12/20/134850/2123456/10/lapan-badai-matahari-tak-perlu-dikhawatirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar